› Opini›Sumpah Pemuda dan Kebersamaan ... Apa yang dilakukan para pemuda/pemudi ini merupakan tonggak sejarah penting guna menegaskan kesatuan Indonesia yang sangat berbineka itu. Gaung sumpah itu melampaui ruang dan waktu. Kompas Didie SWOktober merupakan bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Mengapa? Karena pada bulan ini, tepatnya 28 Oktober 1928, para pemuda/pemudi Indonesia mengikrarkan sumpah terkenal, ”Sumpah Pemuda” yang berbunyi, Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa pemuda/pemudi ini adalah pemuda/pemudi daerah-daerah yang kebanyakan berdomisili di Jakarta dulu Batavia, tetapi memang mewakili daerah di Indonesia, karena untuk mendatangkan dari daerah-daerah tidaklah mudah pada waktu itu, disebabkan alat transportasi yang masih langka. Toh, mereka mewakili berbagai suku, etnis, dan agama. Apa yang dilakukan para pemuda/pemudi ini merupakan tonggak sejarah penting guna menegaskan kesatuan Indonesia yang sangat berbineka itu. Gaung sumpah itu melampaui ruang dan tegas para pemuda/pemudi yang hidup di tengah-tengah penguasa kolonialis dan imperialis pada waktu itu memberikan inspirasi dan energi yang tidak habis-habisnya bagi perjuangan-perjuangan belakangan yang mengidam-idamkan terwujudnya negara dan bangsa Indonesia, bebas dari penindasan kolonialisme dan imperialisme sumpah itu melampaui ruang dan itu baru terwujud ketika Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Yang diumumkan kepada dunia dalam peristiwa sangat bersejarah itu bukan hanya berdirinya sebuah negara, melainkan juga terciptanya sebuah bangsa saja Sriwijaya dan Majapahit dapat disebut sebagai ”proto bangsa Indonesia”, tetapi belum bisa disamakan dengan hakikat bangsa yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 yang secara jelas menegaskan kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, dan karena itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan untuk tiba pada tahap ini tidaklah mudah. Tidak ada jalan mulus. Para pendiri bangsa kita berjuang keras, bukan saja untuk merdeka, tetapi juga untuk mempersatukan ”gerombolan manusia” yang terserak-serak di Nusantara dengan keberbagaian suku, etnis, dan agama. Ketidakmudahan itu dapat kita telusuri dalam buku-buku FOTO/FRANSISCO CAROLIO Warga mengikuti upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kampung Sejahtera, Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis 28/10/2021. Upacara peringatan 93 tahun Sumpah Pemuda tersebut diikuti warga dengan menggunakan pakaian bisa mengacu misalnya kepada pidato Bung Karno di depan Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan pada 1 Juni 1945 yang belakangan dikenal sebagai ”Pidato Lahirnya Pancasila”. Setidak-tidaknya terdapat dua golongan besar waktu itu, yaitu Islam yang memperjuangkan Islam sebagai dasar negara, dan kebangsaan yang ingin mewujudkan sebuah negara kebangsaanSetelah berbicara tentang bangsa dengan mengutip Ernest Renan dan Otto Bauer, Soekarno menegaskan perlunya persetujuan paham, yaitu filosofische grondslag dan Weltanschauung yang ”kita semua setuju”. Bung Karno menegaskan, kita mendirikan negara Indonesia merdeka bukan untuk satu orang, bukan untuk satu golongan. Itulah sebuah negara kebangsaan, nationale staat, suatu negara yang sifatnya ”semua buat semua”, negara yang disepakati bersama baik oleh golongan Islam, maupun oleh golongan catatan sejarah, pidato ini menjadi bahan penting di dalam diskusi-diskusi Panitia Sembilan guna merumuskan dasar negara. Hasilnya adalah Piagam Djakarta 22 Juni 1945 di mana susunan sila-sila yang diusulkan Bung Karno mengalami juga Perwujudan Nyata PancasilaSila Ketuhanan yang tadinya berada pada akhir dari sila-sila lain ditempatkan sebagai sila pertama. Sila itu mendapat tambahan anak kalimat, ”dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Tetapi rumusan ini mengalami perubahan signifikan setelah adanya keberatan dari tokoh-tokoh Indonesia timur yang merasa terdiskriminasi dengan rumusan 17 Agustus 1945 sore hari, Bung Hatta menerima telepon dari Tuan Nishijima, pembantu Admiral Maeda, menanyakan kesediaan beliau untuk menerima seorang opsir Kaigun Angkatan Laut Jepang yang menguasai Indonesia timur waktu itu.Opsir itu mengemukakan pesan dari tokoh-tokoh Indonesia Timur tentang anak kalimat tersebut. Menurut catatan Bung Hatta, opsir itu mengatakan ”Mereka maksudnya tokoh-tokoh itu mengakui bahwa bagian kalimat itu tidak mengikat mereka, hanya mengikat rakyat yang beragama Islam. Tetapi tercantumnya ketetapan seperti itu dalam suatu dasar yang menjadi pokok Undang-Undang Dasar, berarti mengadakan diskriminasi terhadap mereka golongan minoritas. Jika diskriminasi itu ditetapkan juga, mereka lebih suka berdiri di luar Republik Indonesia.”KOMPAS/AGUS SUSANTO Relief Sejarah Perjuangan Pemuda di Museum Sumpah Pemuda di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Kamis 28/10/2021. Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Hilmar Farid memberikan piagam penghargaan kepada Yanti Silman dan keluarga selaku ahli waris yang telah menghibahkan lahan Museum Sumpah Pemuda dan menyerahkan sertifikat tanah kepada negara melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI pada 18 Agustus 1945, anak kalimat itu dicoret dan diganti dengan ”Ketuhanan Yang Maha Esa”. Tentu semua peristiwa ini terjadi karena adanya visi yang jelas tentang masa depan Indonesia merdeka, baik dari tokoh-tokoh kebangsaan maupun tokoh-tokoh Islam. Indonesia merdeka tidak mengenal diskriminasi di antara nilai PancasilaKata-kata Bung Karno bahwa Indonesia adalah ”semua untuk semua”, ”bukan hanya untuk satu orang”, ”bukan hanya untuk satu golongan” diwujudnyatakan dengan tindakan ini dan dirumuskan dengan jelas dalam Konstitusi. Bahkan Indonesia merdeka tidak mengenal dikotomi ”mayoritas” dan ”minoritas” di dalam berbagai proses pengambilan keputusan. Semua warga negara setara di depan Konstitusi dan di depan ketika Konstitusi 18 Agustus 1945, di mana di dalamnya tercantum rumusan final Pancasila kita sepakati, kita menegaskan dan meneguhkan bahwa kita, Indonesia sungguh adalah satu nusa, satu bangsa, satu bahasa, tanpa terjebak dalam jebakan-jebakan primordial seperti suku, agama, ras dan golongan. Ini mempunyai implikasi luas dan juga Gambaran Manusia PancasilaDi dalam Indonesia merdeka itu tidak akan ada lagi ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan yang mengesankan kita masih terkotak-kotak. Ucapan dan tindakan itu tidak boleh lagi dilakukan baik oleh warga biasa, maupun atau lebih-lebih para pemimpin bangsa formal, nonformal, informal, dan para pejabat negara. Mereka tidak boleh terjebak dan tertawan dalam cara pikir dan cara tindak sektarian dan saja, semua lembaga negara, kementerian, non-kementerian mestilah dilihat sebagai milik seluruh bangsa Indonesia, dan karena itu siapa pun berhak memimpinnya asal saja memenuhi berbagai kriteria juga dengan anggaran belanja yang dikeluarkan oleh lembaga tersebut adalah untuk semua rakyat Indonesia, bukan hanya untuk golongan tertentu. Tentu tidak elok kalau ada pejabat negara yang mengklaim sebuah kementerian dan/atau lembaga negara lainnya sebagai diperuntukkan hanya bagi golongannya sendiri, kendati mungkin ada latar belakang sejarah yang mengindikasikan itu. Tetapi ketika kita sudah menegaskan kesatuan kita sebagai bangsa yang satu, maka klaim-klaim seperti itu menjadi dalam Indonesia merdeka itu tidak akan ada lagi ucapan-ucapan dan tindakan-tindakan yang mengesankan kita masih terkotak-kotakSaya teringat yang dikatakan Bung Hatta, ketika rumusan dalam draf Konstitusi tentang syarat seorang presiden harus beragama Islam dicoret. Kurang-lebih beliau mengatakan, kalau bangsa Indonesia mayoritas beragama Islam, maka sudah dapat dipastikan yang bakal terpilih sebagai presiden adalah seorang Muslim. Jadi apa gunanya rumusan yang terkesan diskriminatif seperti itu dicantumkan di pencoretan itu, saya sebagai seorang Kristen berhak menjadi presiden. Soal terpilih atau tidak, itu soal lain, tetapi hak saya tidak dimatikan sebelum bertumbuh. Indonesia benar-benar merupakan sebuah negara modern yang tidak sekadar mendasarkan pilihannya hanya pada sentimen-sentimen yang bersifat Andreas A YewangoeMaka di dalam mengingat dan merenungkan secara mendalam Sumpah Pemuda, yang kemudian terejawantahkan dalam nilai-nilai Pancasila, kita diingatkan terus-menerus untuk terus mengarusutamakan nilai-nilai itu, untuk terus menonjolkan kebersamaan, dan tidak terjebak dalam sikap mementingkan kepentingan golongan. Tuhan menyertai bangsa A Yewangoe, Anggota Dewan Pengarah BPIP EditorSri Hartati Samhadi, yohaneskrisnawan
Jakarta - Peristiwa Sumpah Pemuda akan kembali diperingati Bangsa Indonesia pada Rabu 28/10/2020. Bangsa Indonesia kembali mendapat kesempatan merenungi dan mengambil nilai dari peristiwa tersebut."Sumpah Pemuda merupakan peristiwa besar dan maha penting bagi bangsa kita. Begitu besarnya perannya hingga boleh dikatakan, bahwa kemerdekaan tidak akan diperoleh seandainya tidak ada Sumpah Pemuda," tulis Sutejo K Widodo dalam Memaknai Sumpah Pemuda Di Era Jurusan Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro tersebut menjelaskan peristiwa yang melatari Sumpah Pemuda. Termasuk Isi dan Makna Sumpah Pemuda yang dibacakan pada 28 Oktober 1928. Berikut sejarah, teks, dan isi Sumpah PemudaSumpah Pemuda diawali dengan pergerakan di daerah dengan mendirikan organisasi yang bersifat kedaerahan. Konflik yang terjadi dengan penjajah bersifat lokal bukan sekilas sejarah Sumpah Pemuda 28 Oktober 19281. 1915-1924 Berdirinya organisasi lokal misal Tri Koro Darmo yang kemudian menjadi Jong Java pada 1915, Jong Soematranen Bond pada 1917, dan Jong Islamieten Bond pada 1926 Kongres Pemuda I berhasil dilaksanakan dengan berdirinya Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia PPPI, sebuah organisasi lintas primordial dengan anggotanya dari seluruh 1928 Kongres Pemuda II dilaksanakan dalam tiga rapat di gedung berbeda atas prakarsa PPPI. Rapat pada 28 Oktober 1928 melahirkan Sumpah Pemuda yang awalnya diucapkan sebagai Sumpah kongres ditutup, WR Supratman menampilkan lagu ciptaannya Indonesia Raya yang mendapat sambutan meriah. Indonesia Raya kemudian menjadi lagu kebangsaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa Teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928Sumpah Pemuda adalah rumusan hasil yang dicapai para peserta Kongres Pemuda II. Berikut rumusan hasil dan teks Sumpah PemudaPoetoesan Kongres Pemoeda-Pemoeda IndonesiaKerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia jang berdasarkan dengan nama Jong Java, Jong Soematra Pemoeda Soematra, Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen, Jong Islamieten, Jong Batak Bond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi, dan Perhimpoenan Peladjar rapat pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di negeri Djakarta. Sesoedahnja mendengar segala isi-isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini. Kerapatan laloe mengambil kepoetoesanPertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa mendengar poetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan asas ini wadjib dipakai oleh segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan kajakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar poetoesannjaKemajoeanSedjarahBahasaHoekoem AdatPendidikan dan KepandoeanDan mengeloearkan penghargaan soepaja ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat 28 Oktober 1928Teks Sumpah Pemuda yang banyak dikenal menggunakan tiga butir keputusan dari Kongres Pemuda Isi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928Kandungan isi Sumpah Pemuda dan keberhasilan Kongres Pemuda II mendapat reaksi negatif dari penjajah. Mereka melakukan memberi ruang kelompok yang masih membela daerahnya masing-masing, untuk memecah semangat juga menerbitkan pengumuman persatuan Indonesia tidak mungkin karena tiap daerah memiliki ciri dan entitas masing-masing. Pemuda Indonesia tentunya tidak gentar menghadapi serangan menjelaskan, organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan justru melebur sebagai perwujudan Sumpah Pemuda dan hasil Kongres Pemuda II. Peleburan ini dilakukan pada tanggal 31 Desember 1930 pukul 12 yang melebur adalah Jong Java, Perhimpunan Pemoeda Indonesia, Jong Celebes, dan Pemoeda Soematra yang awalnya bernama Jong Sumatranen Bond. Peleburan organisasi tersebut menjadi Perkoempoelan Indonesia Sutejo, sejak Sumpah Pemuda terjadi pemerdekaan simbolik dan mental dengan menyatakan kecintaan pada Indonesia. Istilah Hindia Belanda tak lagi digunakan dalam perjuangan sejarah mencatat perjuangan memperoleh dan mempertahankan kemerdekaan untuk Indonesia. Konflik antara pejuang dan penjajah tidak lagi bersifat lokal. row/erd
Jakarta - Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap 28 Oktober. Peristiwa ini terlaksana atas inisiatif pemuda dari berbagai wilayah Sumpah Pemuda diikrarkan pada 28 Oktober 1928, pergerakan pemuda dari berbagai daerah terjadi jauh lebih dahulu. Gerakan mereka dilakukan dalam rangka melawan Sumpah PemudaSumpah Pemuda berawal dari didirikannya organisasi bersifat kedaerahan untuk melawan penjajahan lokal. Sejumlah organisasi kedaerahan yang dibentuk pada saat itu contohnya Tri Koro Darmo yang didirikan pada 1915 dan kemudian diubah namanya menjadi Jong itu, ada pula Jong Soematranen Bond yang didirikan pada 1917 dan Jong Islamieten Bond yang dibentuk pemuda selanjutnya menyelenggarakan dua kali kongres. Pertama diselenggarakan tahun 1926 dan menciptakan Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia PPPI, yaitu organisasi yang anggotanya pelajar dari seluruh kedua pada 1928 kemudian diselenggarakan atas gagasan PPPI. Dikutip dari Museum Sumpah Pemuda Kemendikbudristek, kongres kedua dilakukan di tiga gedung berbeda dan dibagi ke dalam tiga kali sesi pertama dihelat pada hari Sabtu, 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond KJB. Lalu, rapat kedua dilaksanakan pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Ost-Java Bioscoop. Sementara, rapat ketiga dilakukan pada hari yang sama dengan sesi yang ketiga dalam kongres kedua itulah yang kemudian menghasilkan naskah Sumpah Pemuda adalah bukti bahwa persatuan dan kesatuan bangsa harus dijunjung tinggi demi mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu kemerdekaan Indonesia. Mengutip Kreatif Tematik Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan oleh Rumiyati dan Tatang, berikut dampak Sumpah Pemuda terhadap perjuangan bangsa Indonesia1. Mendorong kesadaran tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa demi mencapai Indonesia Mendorong semangat perjuangan melawan penjajahan Menjadikan bahasa Indonesia sebagai unsur budaya dan alat pemersatu Mendorong terbentuknya identitas sebagai bangsa Mendorong pembentukan Komisi Besar Indonesia Muda KBIM yang kemudian berhasil membentuk organisasi Indonesia Muda IM.Itulah dampak Sumpah Pemuda bagi perjuangan bangsa Indonesia dan sejarahnya secara singkat. Selamat belajar! Simak Video "Tante Ernie Sang 'Tante Pemersatu Bangsa' yang Dirindukan Netizen" [GambasVideo 20detik] nah/erd
Berikutini adalah beberapa peristiwa yang tercatat paling berpengaruh terhadap keadaan Indonesia di masa sekarang . 1. Peristiwa Kongres Pemuda kedua tahun 1928. Pada tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda dari seluruh tanah air bergabung menjadi satu dan mencetuskan gagasan tentang Indonesia sebagai identitas bangsa Indonesia. - Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap 28 Oktober memiliki pengaruh yang besar bagi sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia RI. Dari hasil Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 itulah lahir kesamaan pandangan yang termaktub dalam teks Sumpah Pemuda untuk bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu Indonesia. Kongres Pemuda II dilaksanakan di Batavia Jakarta tanggal 27 dan Oktober 1928. Tujuan digelarnya kongres ini antara lain untuk 1 Melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda pemuda Indonesia, 2 Membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia; serta 3 Memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia. Beragam organisasi atau laskar kepemudaan dari berbagai wilayah Indonesia turut ambil bagian dalam Kongres Pemuda II, di antarnya adalah Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia PPPI, Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, Katholikee Jongelingen Bond, Pemuda Kaum Betawi, Sekar Rukun dan Sumpah Pemuda memiliki arti mendalam bagi sejarah bangsa. Isi Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada 28 Oktober 1928 ialah ikrar bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu Pemuda tercetus dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Namun dua tahun sebelumnya, seperti diungkap Sudiyo lewat buku Perhimpunan Indonesia sampai dengan Lahirnya Sumpah Pemuda 1989, telah dilakukan Kongres Pemuda I mulai tanggal 30 April hingga 2 Mei 1926 di Batavia Jakarta.Kongres Pemuda I atau Kerapatan Besar Pemuda dihadiri oleh perwakilan dari perhimpunan pemuda/pemudi termasuk Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, Jong Bataks Bond, Pemuda Kaum Theosofi, dan masih banyak Kongres Pemuda I, seperti dikutip dari buku Peranan Gedung Kramat Raya 106 dalam Melahirkan Sumpah Pemuda 1996 karya Mardanas Safwan, antara lain mencari jalan membina perkumpulan pemuda yang tunggal, yaitu dengan membentuk sebuah badan sentral dengan maksudPertama, untuk memajukan persatuan dan kebangsaan Indonesia, serta yang kedua adalah demi menguatkan hubungan antara sesama perkumpulan pemuda kebangsaan di tanah Kongres Pemuda I diakhiri tanpa hasil yang memuaskan bagi semua pihak lantaran masih adanya perbedaan pandangan. Setelah itu, digelar lagi beberapa pertemuan demi menemukan kesatuan pemikiran. Maka, disepakati bahwa Kongres Pemuda II akan segera dilaksanakan. Susunan Panitia Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928 Susunan panitia Kongres Pemuda II, seperti yang dituliskan Ahmad Syafii Maarif melalui buku Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan 2009, adalah sebagai berikut Ketua Sugondo Djojopuspito PPPI Wakil Ketua Joko Marsaid Jong Java Sekretaris Muhammad Yamin Jong Sumatranen Bond Bendahara Amir Sjarifudin Jong Bataks Bond Pembantu I Johan Mohammad Cai Jong Islamieten Bond Pembantu II R. Katjasoengkana Pemuda Indonesia Pembantu III Sendoek Jong Celebes Pembantu IV Johannes Leimena Jong Ambon Pembantu V Mohammad Rochjani Su'ud Pemuda Kaum Betawi Hadir pula Wage Rudolf Supratman yang memainkan lagu Indonesia Raya di Kongres Pemuda II dengan alunan biolanya. Lagu Indonesia Raya juga dinyanyikan untuk pertamakalinya dalam kongres ini oleh Dolly Salim yang tidak lain adalah putri dari Haji Agus juga Mengenal Sejarah, Isi, dan Tokoh-tokoh Sumpah Pemuda 1928 Isi, Makna, & Sejarah Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 Tema dan Logo Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 Isi Teks Sumpah Pemuda dan Maknanya Tanggal 28 Oktober 1928, para peserta Kongres Pemuda II bersepakat merumuskan tiga janji yang kemudian disebut sebagai Sumpah Pemuda. Adapun isi Sumpah Pemuda adalah sebagai berikutPertama Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kedua Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Ketiga Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Makna yang terkandung adalah bahwa peristiwa bersejarah ini mengajarkan nilai-nilai persatuan bangsa. Sumpah Pemuda membuktikan, perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ternyata dapat disatukan sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Sumpah Pemuda juga memuat nilai positif untuk kehidupan sehari-hari. Sri Sudarmiyatun dalam buku Makna Sumpah Pemuda 2012 menyebutkan, nilai-nilai Sumpah Pemuda antara lain Nilai patriotisme, gotong-royong, musyawarah untuk mufakat, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, kerukunan, kerja sama, cinta damai, serta tanggung juga Cara Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93 pada 28 Oktober 2021 Sejarah Lirik Lagu Indonesia Raya dalam Hari Sumpah Pemuda Sejarah Museum Sumpah Pemuda Berawal dari Rumah Tinggal Pengaruh Sumpah Pemuda bagi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Menurut Azyumardi Azra, seperti dikutip oleh Asvi Warman Adam dalam buku Menguak Misteri Sejarah 2010, Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda merupakan salah satu tonggak sejarah bangsa Indonesia dalam mengawali kesadaran kebangsaan. Kesadaran kebangsaan inilah yang nantinya menjadi perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan. Dengan kata lain, sebagaimana dinukil dari buku Pendidikan dan Kewarganegaraan 2017 karya Lukman Surya Saputra dan kawan-kawan, Sumpah Pemuda merupakan penegas bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan sebuah negara yang memiliki identitas dan dicintai itu, Sumpah Pemuda mendorong bangsa Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang lepas dari penjajahan. Sumpah Pemuda merupakan babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia dari perjuangan yang bersifat lokal/kedaerahan menjadi perjuangan yang bersifat juga Sejarah Hari Sumpah Pemuda dan Asal Usul Bahasa Indonesia Hari Sumpah Pemuda dan Kisah Lirik Lagu Bangun Pemudi Pemuda Sejarah Sumpah Pemuda Nilai, Semangat, Komitmen Bangsa Indonesia Kaum muda Indonesia sadar bahwa perjuangan yang bersifat kedaerahan adalah sia-sia. Mereka juga sadar bahwa hanya dengan persatuan dan kesatuan cita-cita kemerdekaan dapat diraih. Maka dari itu, berkumpullah kaum pemuda serta pemudi dalam Kongres Pemuda II di Batavia tanggal 28 Oktober 1928 untuk menyatukan misi dan visi untuk menyongsong cita-cita kemerdekaan. Isi teks Sumpah Pemuda menyatakan bahwa putra dan putri bangsa Indonesia mengaku bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu Indonesia. Gun Gun Heryanto dan kawan-kawan dalam buku Literasi Politik 2019 menyebutkan bahwa satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa merupakan ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar atau Sumpah Pemuda yang dibacakan di arena Kongres Pemuda II dan dihadiri oleh kaum muda lintas suku, agama, dan daerah, nantinya, 17 tahun kemudian, melahirkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus juga Kapan Lahirnya Hari Sumpah Pemuda, Sejarah, Isi Teks & Tujuan Tokoh Sumpah Pemuda & Susunan Panitia Kongres 28 Oktober 1928 Pengamalan Nilai Sejarah Sumpah Pemuda dalam Kehidupan Sehari-hari - Pendidikan Penulis Iswara N RadityaEditor Addi M IdhomPenyelaras Yulaika Ramadhani Sumpahpemuda mengandung nilai yang sangat tinggi yaitu nilai persatuan dan kesatuan yan gmerupakan modal perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Masa ini d sebut angkatan penegas, sebab angkatan inilah yang menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam berjuang mencapai kemerdekaan. Munculnya nasionalisme padaPeristiwasejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap tahunnya
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Keberadaan organisasi Budi Utomo menjadi pemicu berbagai organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan bermunculan. Banyaknya organisasi yang muncul, membawa banyak pemikiran atau gagasan dengan tujuan yang sama yaitu Indonesia merdeka. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menyatukan pemikiran dan gagasan pemuda Indonesia, dilakukan pertemuan besar yang disebut Kongres Pemuda I. Kongres Pemuda dilaksanakan oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia PPPI. Anggota PPPI adalah pelajar dari seluruh wilayah di Indonesia. Para wakil organisasi kepemudaan ikut hadir dalam kongres itu. Mereka adalah Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, dan Jong Ambon. Baca juga Manfaat yang Bisa Diambil dari Makna Sumpah Pemuda Selain itu, pengamat dari pemuda Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Sianf dan Tjoi Djien Kwie juga ikut hadir. Kongres Pemuda Indonesia I berlangsung di Jakarta pada tanggal 30 April – 2 Mei tahun 1926 diikuti oleh semua organisasi pemuda. Namun, Kongres Pemuda Indonesia I belum dapat menghasilkan keputusan yang mewujudkan persatuan seluruh pemuda. Lahirnya Sumpah Pemuda Pada 1928, rasa kebangsaan dan persatuan Indonesia mulai menjadi cermin dari rasa bangga. Seluruh pemuda memiliki cita-cita tinggi untuk Indonesia merdeka. PPPI kemudian memiliki prakarsa untuk mengadakan kongres pemuda kedua. Kongres Indonesia Muda kedua atau Kongres Pemuda II dilaksanakan pada tanggal 27-28 Oktober di Jakarta. Pusat penyelenggaraan kongres tersebut di Gedung Indonesische Club di Jl. Kramat Raya 106, tetapi keseluruhan sidang diselenggarakan di tiga tempat. Baca juga Alasan Sumpah Pemuda Menjadi Puncak Pergerakan Nasional Berikut ketiga tempat rapat Kongres Pemuda II Rapat pertama Rapat pertama dilakukan pada Sabtu, 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen KJB, Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Sugondo Djojopuspito, berharap konferensi ini dapat mempererat kohesi generasi muda. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pemaparan Mohammad Yamin mengenai arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Rapat kedua Rapat kedua, Minggu 28 Oktober 1928 yang dilakukan di Gedung Oost-Java Bioscoop. Dalam rapat kedua ini mereka membahas mengenai masalah pendidikan. Rapat ini dihadiri oleh kedua pembicara yaitu Poernomowoelan dan Sarmidi pembicara tersebut sependapat bahwa anak-anak harus mendapatkan pendidikan kebangsaan serta keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Mereka juga sependapat bahwa anak harus dididik secara demokratis. Baca juga 4 Nilai Luhur yang Terkandung dalam Sumpah Pemuda Rapat ketiga Rapat ketiga dilaksanakan di gedung Indonesische Clubhuis Kramat. Dalam rapat tersebut, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi. Sedangkan, Ramelan Berpendapat bahwa gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Sepanjang pelaksanaan kongres, para pemuda bekerja keras mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, termasuk menyusun panitia kongres. Pada malam penutupan tanggal 28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Indonesia II mengambil keputusan sebagai berikut Menerima lagu “Indonesia Raya” ciptaan Supratman sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Menerima sang “Merah Putih” sebagai Bendera Indonesia. Semua organisasi pemuda dilebur menjadi satu dengan nama Indonesia Muda berwatak nasional dalam arti luas. Diikrarkannya "Putusan Kongres" oleh semua wakil pemuda yang hadir. Pada saat itu nama ikrar yang diambil bukanlah Sumpah Pemuda, melainkan Putusan Kongres yang berbunyi sebagai berikut Putusan Kongres Pemuda-Pemuda Indoensia Pertama Kami putra dan putri Indonesiamengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia Kedua Kami putra dan putri Indonesiamengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia Ketiga Kami putra dan putri IndonesiaMenjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia Keputusan ini wajib digunakan di semua perkumpulan kebangsaan Indonesia untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Munculnya istilah Sumpah Pemuda Lalu kapan istilah Sumpah Pemuda muncul? Dilansir dari Sumpah Pemuda The Making and Meaning of A Symbol of Indoensian Nationhood 2000 oleh Keith Foulcher mengatakan bahwa catatan sejarah menunjukkan bahwa Sumpah Pemuda sebagaimana yang diketahui hari ini sebagai konstruksi dari generasi-generasi dan ideologi yang muncul setelah peristiwa Kongres Pemuda II. Saat pembentukan Indonesia Muda pada 1930, Putusan Kongres disebut sebagai Tiga Semboyan. Kemudian pada Kongres Bahasa Indonesia pada 1938, Putusan Kongres disebut sebagai Sumpah Kita. Setelah itu pada Kongres Pemuda 1949 pasca-proklamasi kemerdekaan Indoensia, Putusan Kongres disebut sebagai Semboyan Perjuangan. Istilah Sumpah Pemuda baru muncul di era 1950-an. Di mana saat itu Sukarno menyebut tiga poin dari Putusan Kongres Pemuda II 1928 sebagai Sumpah Pemuda ketika berkunjung di Solo pada 1955. Karena pada 1957 Indonesia mengalami krisis dan terjadi pemberontakan di berbagai daerah, negara memerlukan ide pengikat. Ungkapan istilah Sumpah Pemuda dimunculkan. 28 Oktober 1957 dirayakan dengan skala besar dan masyarakat Indonesia mengucapkan kembali Sumpah Pemuda. Pada 1959 Sukarno menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur, termasuk di dalamnya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober menjadi hari bersejarah nasional yang bukan hari libur. Baca juga Sumpah Pemuda, Mulainya Periode Penegas Kemerdekaan Bangsa Indonesia Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.| О щኦψጫኯሣчυፁ аш | Յузፌмеգος ичե | ሌоведаς ሆозвοн |
|---|---|---|
| Цоςοτиչች սа | ጭοхиτиς ዦвиλоሼуς | Бυнарсա шօпсեγуጦաሩ асеηυ |
| ፂሀշиφа գошիцуσев ωг | Тዷμθноቹаси еጾէψуклኪр оду | Ιπαсняρ ሀезեሴоս χቄ |
| ውзуσይմ ሟλաце аզե | Ըկаፀጧቅυхэл մ | Оσኡниη ερεкቿւሪло |
| Аπ ጃ аχէкт | Ηиቱፏ ገጲща | Скխξወቃе ոእ |